Sabtu, 12 Januari 2013

Kondisi Sekolah yang Menyedihkan

Oleh Rishnaldi dan Nahyudi
Liputan6.com, Bengkulu: Tidak semua anak bisa mengenyam pendidikan dengan layak di negeri ini. Di Bengkulu misalnya. Sebuah sekolah terpaksa dibuat di kolong rumah panggung karena jarak menuju sekolah yang lebih layak mencapai empat kilometer dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Dinginnya udara pegunungan Kabupaten Lebong, Bengkulu, tak menyurutkan tekad bocah-bocah ini menuju sekolah. Sekolah mereka hanyalah sebuah gubuk kecil, tepat berada di kolong sebuah rumah panggung.

Beralas tanah, berlapis kayu lapuk, dan hanya dilengkapi meja kursi ala kadarnya, anak-anak ini tetap giat belajar. Mereka memang tak ada pilihan. Jika ingin ke sekolah yang lebih layak, mereka harus menempuh perjalanan sepanjang empat kilometer. Itu pun harus berjalan kaki menembus hutan, menyeberangi Sungai Lisai yang arusnya deras.

Warga akhirnya sepakat, membuat sekolah seadanya. Kolong rumah panggung kepala desa dibagi menjadi tiga ruangan. Satu ruangan menjadi dua kelas. Dan di ruang sempit yang sangat sederhana inilah 30-an anak menempuh ilmu. Merajut mimpi-mimpi mereka mengejar cita-cita. Hanya ada dua guru relawan dari desa setempat yang ikhlas menanamkan benih-benih ilmu pengetahuan.

Nasib serupa juga dirasakan murid-murid SD Harjamukti 5 Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Mereka terpaksa menempuh pendidikan di sebuah gubuk milik warga. Rusaknya sekolah mereka akibat termakan usia dan membuat anak-anak terpaksa diungsikan di lokasi seadanya. Beralaskan tanah yang hanya ditutupi lembaran-lembaran kayu, para siswa harus menahan panas di saat kemarau dan kedinginan saat musim hujan.

Namun mereka tetap bersyukur, karena sekolah mereka tak lama lagi bisa ditempati. Bantuan sejeumlah anggota TNI yang hari ini berulang tahun ke-67, membuat SD Harjamukti 5 Cimanggis, kembali seperti baru. (FRD)

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar

Majalah Dinding

Baca Itu Penting